16 Nov 2014

Cara Agar Tidak Terkena Busur Saat Tawuran

Cara Agar Tidak Terkena Busur Saat TawuranBaru-baru ini di kota Daeng Makassar, aksi penolakan kenaikan harga bbm oleh mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) berakhir ricuh. Pasalnya, ada oknum pengunjuk rasa melepaskan busur/anak panah kekerumunan aparat kepolisian dan melukai Wakapolsek setempat yang berada di lokasi pengawalan pengunjuk rasa aksi penolakan kenaikan harga bbm tersebut. Busur yang dilepaskan menancap dan nyaris menembus lengan bagian atas Wakapolsek ini. Sungguh disayangkan, aksi-aksi demo maupun pengamanannya seolah-olah seperti menghadapi musuh besar saja. Di mana satu sama lain begitu berhasrat untuk saling menyakiti hingga dampaknya berimbas pula pada wartawan. (Foto/Google search)

Di sini saya tidak akan mengurai kronologis aksi demo penolakan yang berubah menjadi anarkis, namun lebih kepada menyampaikan sedikit informasi ke Anda seputar busur yang digunakan oleh oknum pendemo melukai salah satu aparat kepolisian.

Kalau ketapel mangga/jambu menggunakan batu, anak panah atau busur terbuat dari besi dengan panjang kurang lebih 20 sentimeter (sejengkal) yang dibentuk sedemikian rupa, menyerupai ujung anak panah pada umumnya. Sedangkan pada bagian pangkal diberi tali rapiah yang berfungsi sebagai penyeimbang saat dilepaskan. Busur dapat juga dimodifikasi menyerupai tattoo abstrak yang ujung busur dibuat 2 hingga 3 susun bagian sisi yang runcing/tajam. Tujuannya agar anak busur nantinya sulit untuk dikeluarkan dari badan seseorang.

Cara Agar Tidak Terkena Busur Saat Tawuran

Si Pemegang busur haruslah memiliki teknik khusus serta mengetahui seberapa jauh jangkauan busur yang dibuatnya, mengetahui keseimbangan berat antara panjang besi dan tali rapiah yang diikat di pangkal. Salah melepas busur, bisa-bisa menembus tangan atau berbalik menghantam Si Pemegang.
Apabila Anda menemui seseorang yang memegang alat ini dan mengarahkan busur ke Anda, segera kencangkan sekuat-kuatnya baju Anda ke bawah. Begitupun sebaliknya jikalau Anda berbalik menjauh; menghindari, segera pula kencangkan baju ke bawah sambil berlari zig-zag.
Biasanya kalau seseorang terkena busur (oknum pelaku tawuran antar genk, pelajar) akan takut masuk rumah sakit. Dikarenakan takut pada polisi yang nantinya akan menangkapnya. Maka busur dikeluarkan sendiri dari tubuh. Jika seperti kasus yang dialami Wakapolsek Makassar, maka busur dikeluarkan dengan cara melepas terlebih dahulu ikatan tali rapiah pada pangkal besi kemudian dibuat tembus lalu ditarik keluar. Selanjutnya, lubang bekas busur yang bersarang tadi diberi alkohol.
Nyali remaja sekarang, lebih besar dibandingkan orang dewasa. Mereka tidak takut bahaya. Olehnya itu, kita sebagai tauladan bagi mereka, sebaiknya jangan memberi contoh kekerasan di depan mata mereka. Astagfirullaah Yaa Rabb..!