21 Nov 2014

Kisah Nyata Mantan Napi Mendapatkan Ilmu Laduni

Ilmu Laduni dan Mantan Napi

Ilmu Laduni dan Mantan Napi - Jika Sang Penggenggam Jiwa menghendaki, tak satupun mahluk di alam semesta ini yang mampu menghalangi. Begitupun dengan seseorang yang tadinya berlumuran dosa, jika hidayah menghampiri meskipun Anda mengancam akan membunuhnya ataupun membujuknya dengan kesenangan dunia agar kembali ke pusaran jahiliyah, maka takkan goyah iman di dada orang tersebut walau sedikitpun. (Foto/Google search).
Pada tulisan berikut, akan diceritakan secara singkat bagaimana perjalanan hidup salah satu sahabat saya yang pernah meringkuk di balik jeruji besi dan kini menjelma menjadi seseorang yang tutur bahasanya penuh dengan hikmah-hikmah kehidupan, setelah sekian lama baru bersua kembali.
Sebagai Seorang Nara Pidana.

Hidup dan mati seseorang memanglah Allah yang menentukan, semua telah tertulis di langit seperti saat malam pembunuhan salah satu sahabat juga, tepatnya di bulan Ramadan beberapa tahun silam demi membela harga diri Sang Kekasih.

Setelah mayat Sahabat dibawa ke rumah duka, peralatan-peralatan "medis" dibongkar lalu diangkat kembali dari peristirahatannya yang terakhir kemudian dikumpulkan. Pembagian-pembagian "PR" telah dirampungkan malam itu juga. Tinggal menunggu informasi bagaimana kondisi pantauan; perkembangan di area TKP.
Keesokan harinya setelah penguburan selesai, Sahabat yang diceritakan pada tulisan ini, telah berada di posisi bersama teman-teman yang lain. Namun apa mau dikata, manusia boleh saja berencana tapi Tuhanlah yang menentukan, terlebih lagi rencana yang dijalankan adalah rencana yang tidak baik.
Jalan menuju ke TKP diblokir oleh Aparat Kepolisian dan TNI. Desakan-desakan yang dilakukan tidak mampu menembus pertahanan brikade aparat. Sedangkan raider-raider petugas keamanan (anti huru hara), lalu lalang membongkar paksa barisan massa yang sudah mulai terlihat membabi buta. Karena apapun yang ditemui pasti dihancurkan. Satu persatu teman-teman yang membawa peralatan "medis" ditangkapi termasuk di dalamnya Sahabat ini.

Menjemput Hidayah.

Selama di dalam penjara, sedikit demi sedikit beliau mulai menata ulang ibadahnya hingga beberapa bulan setelah keluar dari penjara. Ia didatangi seseorang berpakaian serba putih memakai sorban kemudian membersihkan beliau dengan air. Kalau Nabiullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam sebelum masa kenabian, Rasulullah dadanya di belah oleh dua orang malaikat kemudian dibersihkan. Sedangkan sahabat yang satu ini, anggota tubuh bagian kepala? (lupa), tapi yang ia rasakan saat pembersihan lumayan sakit.
Tadinya tidak begitu mengenal rangkaian huruf hijaiyyah, kini menghapal keseluruhan ayat-ayat al-Qur'an, mendeteksi penyakit/perantara penyembuh orang sakit, menembus tirai dunia ghaib (melihat Setan N Friends). Andaikata dihadapan beliau ada pesawat mungkin beliau mampu menerbangkannya; tentunya dengan ijin yang di atas.
Dari apa yang saya perhatikan dari gerak-geriknya, sekaligus membandingkan dengan yang dituturkan langsung, beliau dipandu oleh "sesuatu", kadang ada yang merasuki. Dan setiap tengah malam tidak lepas dari dzikir; mengaji tanpa melihat al-Qur'an, beliau didatangi/berkomunikasi dengan seseorang yang memandunya. Apakah ini yang dinamakan Ilmu Laduni atau apa (malas cari di google). Tapi yang pastinya, sungguh mencengangkan bila dibandingkan saat bersama dulu.
Orang yang mendapat hidayah seperti ini, tidak terlepas dari garis keturunan serta do'a-do'a dari pendahulunya. Dan yang perlu digaris bawahi, bahwa beliau sebelum mendapatkan anugerah, ibadah beliau layaknya ibadah-ibadah biasa yang sering Anda kerjakan juga.
Didedikasikan pula buat Sahabat yang rela mati demi membela kehormatan Pacar, meski nyawa yang menjadi taruhan. Semoga engkau 'Belanda' tenang di alam sana. al-Fatihah. Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammad wa alaa aalihi 'alaa sayyidina Muhammad